Tuesday, November 13, 2018

Wisata Literasi di Dunia dan di Indonesia


WISATA LITERASI DUNIA


Sebagai seorang Mahasiswa Sastra, hasil karya sastra layaknya puisi, novel, film dan lagu sepertinya sudah menjadi asupan untuk kita setiap hari. Tapi pasti tidak semua orang banyak yang tahu kapan Hari Aksara Sedunia dirayakan. Hari Aksara Sedunia atau Hari Literasi Sedunia diperingatkan pada tanggal 8 September sejak tahun 1966 dalm konferensi UNESCO tanggal 17 November 1965 di Iran dengan memiliki tujuan untuk mempromosikan keaksaraan (Literasi) sebagai alat untuk memberdayakan individu, komunitas dan Masyarakat.

Lantas, apa sih Literasi itu? National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai "Kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat." Definisi ini memaknai Literasi dari perspektif yang lebih kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.

Sementara menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pemahaman yang paling umum dari literasi adalah seperangkat keterampilan nyata -- khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis -- yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa memperolehnya.
UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, masyarakat. Karena sifatnya yang "multiple Effect" atau dapat memberikan efek untuk ranah yang sangat luas, kemampuan literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak, pertumbuhan penduduk, dan menjamin pembangunan berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta huruf, bagaimanapun, adalah hambatan untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yang digunakan untuk memperoleh literasi adalah melalui PENDIDIKAN.

Aduh, kalau sudah mendengar kata Pendidikan pasti enggak jauh-jauh mengarah ke sekolah deh. Eiitss, siapa bilang menimba ilmu literasi hanya bisa didapatkan di Sekolahan saja, dengan travelling ke sesuatu tempat juga dapat membantu kita untuk menambah pengetahuan literasi kok. Kegiatan ini disebut dengan Wisata Literasi. Wah apa tuh ya Wisata Literasi? Wisata Literasi adalah sebuah wisata dimana orang mengisi liburannya dengan kegiatan membaca dan menulis di luar rumah atau sesuatu tempat berbeda yang sedang dikunjungi (seperti saat pergi ke museum, taman kota, ke toko buku atau ke perpustakaan) dalam suasana bersenang-senang.
Kota Dublin, Ibu Kota dari negara Irlandia dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Literasi (City of Literature) di dunia sejak tahun 2010. Kota Literasi ini memang masih menjaga dengan baik sisa-sia peninggalan dari para penulis legendaris mereka baik dalam wujud berbagai tempat yang pernah disinggahi, ditinggali dan tempat yang pernah menjadi inspirasi para penulis. Beberapa penulis kini telah diabadikan sebagai monument dan patung yang ditempatkan dengan tempat-tempat yang berkaitan dengan penulis.
1.      Patung Oscar Wilde





Oscar Wilde seorang penulis novel, naskah drama dan puisi yang lahir di kota Dublin pada 16 Oktober 1854, patung beliau di tempatkan di Merrion Square Park pada tahun 1997. Patung ini menampakan Oscar Wilde yang sedang berada di atas batu sambal menghadap rumah kecilnya.

2.      Patung James Joyce
James Joyce yang lahir di Dublin pada 2 Februari 1884, adalah salah satu penulis Irlandia yang paling berpengaruh. Ia telah menerbitkan sebuah Novel Ulysses pada 2 Februari 1922 yang merupakan karyanya yang paling fenomenal. Kini sosoknya yang sedang berdiri sambal memegang tongkat telah diabadikan sebagai patung di North Earl Street.

3.      Patung Brendan Behan
Brendan Behan adalah seorang penulis puisi, naskah dan novel. Behan lahir di Dublin pada 9 Februari. Belaiu sering kali disebut sebaga penulis terbesar Irlandia sepanjang masa. Kini patung Brendan Behan berada di sebuah bangku di tepi Royal Canal dengan sosoknya yang sedang duduk di bangku sambal menatap patung seekor burung.

4.      Patung Patrick Kavanagh
Patrick Kavanagh adalah salah satu penulis ternama di abad ke-20, Novel Tarry Fllynn serta pusi on Ragland Road dan The Great Hunger adalah karya-karyanya yang terkenal. Ia lahir dari desar kecil Innisken, County Monaghan. Kini kita bias menjumpai patungnya yang sedang duduk menghadap kanal tenang di dekat pusat Kota Dublin karena, semasa hidupanya ia sering duduk disana untuk mengumpulkan inspirasi untuk karya-karyanya.

5.      Patung George Bernard Shaw
George Bernard Shaw merupakan penulis hebat dari Dublin yang lahir di Dublin pada 26 Juli 1856 adalah penulis novel dan naskah yang pernah meraih penghargaan Nobel di bidang sastra dan Academy Awards (Oscars) atas karya-karyanya. Kini patung George Bernard Shaw berada di pintu masuk National Gallery of Ireland di Dublin.

Kalau Kota Dublin di Negara Irlandia dinobatkan sebagai Kota Literasi oleh UNESCO, Negara Finlandia menyandang peringkat Literasi nomor satu di dunia. Selain terkenal dari dunia literasi, Finlandia memiliki tempat wisata yang wajib dikunjungi seperti
1.      Helsinki (Ibu Kota Negara Finlandia)
2.      Kepulauan Alad
berada diperbatasan Finlandia
3.      Northern Lights
4.      Oulu

5.      Hameenlinna

Tidak perlu jauh-jauh pergi ke Eropa untuk melakukan Wisata Literasi, kita masih dapat melakukannya di dalam negeri kita Indonesia. Wisata Literasi di Ibu Kota dapat kita jumpai di kota Jakarta Pusat yaitu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpunas RI) yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Perpusnas RI memiliki fasilitas yang menunjang untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia saat. Terdapat kleksi massif dengan total sekitar 921.203 judul buku dan 1,5 juta artikel berbentuk digital. Gedung ini terdiri atas 27 lantai yang hampir setiap lantainya disediakan ruang diskusi dan ruang audio visual serta fasilitas computer. Gedung ini memiliki total ketinggian 126,3 meter.
Menyadari bahwa kebutuhan informasi dan literasi dibutuhkan oleh semua orang tanpa terkecuali, Perpusnas RI juga menyediakan layanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Layanan yang dimaksud antara lain koleksi buku braille dan besi yang memudahkan para tunadaksa dalam membaca.
“Perpus ini merupakan layanan kemanusiaan yang paling fundamental, yang paling mendasar. Karena informasi merupakan hak dasar manusia yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa,” kata Syarif seperti dikutip goodnewsfromindonesia.id.


The World’s Most Literate Nations merilis daftar peringkat negara-negara dengan tingkat literasi tertinggi terhadap 60 negara di dunia.




Bisa kita lihat negara Finland berada di tingkat pertama diikuti oleh negara Norway dan 4 negara lainnya di Eropa hingga peringkat ke-6. Sedangkang negara Indonesia berada di peringkat ke-60 tepat dibawah peringkat negara Thailand.

Menurut pengamat sastra dan pengajar di Universitas Indonesia, Ibnu Wahyudi, ada beberapa faktor dan alasa mengapa budaya membaca di negara kita sangat rendah, yakni:

  • l  Sejak dini jarang diperkenalkan dengan buku.
  • l  Minimnya akses terhadap buku-buku.
  • l  Buku bukan merupakan prioritas saat belanja.
Ada juga penyebab lainnya:

  1. l  Minimnya teladan membaca dari figur publik.
  2. l  Lemahnya tradisi membaca di institusi pendidikan.
  3. l  Pengaruh screen culture di era digital.

       Dengan hal itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat dalam upaya membangkitkan Wisata Literasi di Indonesia, dengan cara;

  • ·         Gerakan Literasi Sekolah dari kemdikbud
  • ·         Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB)
  • ·         Taman Baca Masyarakat (TBM), Perpustakaan Desa, Perpustakaan Keliling di berbagai daerah.

Walau membaca terlihat seperti kegiatan yang sepele dan membosankan, tetapi banyak sekali hal positif yang didapatkan dari kegiatan membaca, berikut Manfaat Wisata Literasi:
·         Memperluas pengetahuan
·         bersenang-senang
·         Membangun sikap positif
·         menjernikah pikiran
·         mengatasi trauma
·         membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru
·         membantu memecahkan masalah
·         membangun cita-cita
·         Membangun keluarga Emas

Maka dari tu, sebagai generasi cemerlang bangsa Indonesia kita harus membangun bangsa kita dengan meningkatkan budaya mebaca melalu Wisata Literasi.



Sumber:



No comments:

Post a Comment