Friday, October 19, 2018

Industri Pariwisata Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ratusan kota yang memiliki jutaan penduduk yang kaya akan budaya baik dari segi bahasa, makanan, pakaian, tarian dan masih banyak lagi. Tidak hanya dari segi budaya saja, Indonesia juga kaya sekali dengan sumber daya alamnya sehingga hal ini membuat Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, seperti wilayah pedalaman yang indah, reruntuhan budaya dan sejarah yang menarik, pantai-pantai, kehidupan malam, dan masih banyak lagi yang kita dapat temui di Indonesia. Tetapi apakah hal-hal tersebut sudah berhasil mengembangkan kepariwisataan di Indonesia?

Kedatangan turis manca luara negeri di Indonesia telah bertumbuh dengan pesat dari tahun 2007 hingga tahun 2015. Melalui branding Wonderful Indonesia, peringkat daya saing pariwisata di dunia sediri terus naik dengan drastis. Pada tahun 2013 rangking pariwisata Indonesia berada di peringkat ke-70, di tahun 2015 pariwisata Indonesia berhasil meloncat ke peringkat 50 dan pada tahun 2017 pariwisata Indonesia kembali meloncat hingga 8 peringkat ke atas, ke peringkat 42 (berdasarkan laporan resmi World Economic Forum).

Kemajuan pariwisata ini disebabkan oleh pertumbuhan cepat dari kedatangan turis asing ke Indonesia. Hal ini merupakan salah satu pengaruh perkembangan pariwisata Indonesia di tengah kemjuan teknologi, seperti; jaringan telepon selular yang kini mencapai sebagian besar wilayah di negara ini, penggunaan media sosial dalam menyebarkan informasi yang lebih terbuka dan cepat yang datang dalam berbagai bentuk (video, gambar ataupun artikel) dan juga trasportasi udara telah meluas.

 Kini,hampir semua orang di dunia dapat mengakses informasi mengenai wisata Indonesia dengan mudahnya, sehingga bidang pariwisata Indonesia pun semakin mudah untuk di eksplorasi dan menarik banyak ketertarikan baik turis lokal maupun internasional. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan sebuah faktor penting dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Hal ini merupakan sebuah kekuatan yang dapat kita jadikan senjata demi pemasukan dalam devisa negara yang lebih besar lagi.


Namun, walau pariwisata Indonesia sudah berhasil meningkat dari tahun ke tahun, masih ada beberapa hal yang menghambat peningkatannya. Indonesia masih belum bisa memberikan cukup penekanan pada keberlanjutan lingkungan hidup seperti; penggundulan huta yang membahayakan sepesies-spesies hewan langka dan sedikitnya air limbah yang diolah. Hal tersebut menimbulkan kekhuatiran akan keselamatan dan keamanan. Kekuatiran lainnya yaitu Indonesia tertinggal peringkatnya dengan negara tetangga seperti negara Singapura yang memiliki peringkat ke-11 dan negara Malaysia yang memiliki peringkat ke-25 dalam pemeringkatan Travel & Tourism Competitiveness Report 2015.

Tidak hanya satu hal itu saja yang menghambat peningkatan industri pariwisata Indonesia, kurangnya infrastruktur yang layak di Indonesia merupakan masalah yang berkelanjutan karena hal ini dapat mengurngin kelancaran perjalanan untuk pariwisata. Faktor pendidikan pun juga dapat menjadi halangan dalam peningkatan industri pariwisata Indonesia. Walaupun sudah cukup banyak penduduk-penduduk di kota besar (Bali dan Jakarta) dapat berbahasa Inggris, namun para penduduk-penduduk asli di wilayah terpemcil di Indonesia masih mengalami kesulitan untuk berinteraksi denga para turis luar negeri karena kurangnya pengetahuan berbahasa Inggris mauapun bahasa asing lainnya. Halangan kecakapan bahasa inilah yang merupakan salah satu alasan mengapa warga negara asing lebih memilih mengunjungi negara tetangga Singapura dan Malaysia ketimbang Indonesia.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan Industri Pariwisata Indonesia, negara harus dapat menanggulangi 3 fenomena ( penekanan pada keberlanjutan lingkungan hidup, kurangnya infrastruktur yang layak dan kurangnya pendidikan bahasa asing) tersebut yang menghambat Industri Pariwisata Indonesia dengan cara:
1. Melakukan reboisasi terhadap hutan yang gundul.
2. Menyelamatkan dan memberikan tempat tinggal yang layak untuk para satwa liar yang hampir punah.
3. Membangun jalan dan merapihkan jalan-jalan yang rusak di daerah terpencil.
4. Membangun akses-akses transportasi di daerah terpencil.
5. Memberikan penyuluhan atau pengajaran ke penduduk-penduduk asli di wilayah terpencil mengenai berbahasa asing.
6. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi.

Bapak Menteri Pariwisata kita Arief Yahya berkata “Pariwisata akan mampu memutus rantai kemiskinan, pengangguran, juga kesenjangan dengan cepat dan tepat. Saya optimistis pariwisata menjadi core economy negara ini ke depan,”. Beliau juga menambahkan bahwa Indonesia mempunyai target mencapai rangking 30 dunia. Dan pariwisata akan menjadi penghasil devisa negara terbesar sekaligus menjadi destinasi pariwisata terbaik di tingkat regional serta global.

Negara Indonesia memiliki daya saing yang menguntungkan, seperti;  harga yang relatif murah, kekayaan sumberdaya alam (biodiversitas), dan adanya sejumlah lokasi warisan budaya. Bila negara berhasil meningkatkan Industri Pariwisata Indonesia, hal ini akan membantu dalam memperbaiki perekonomian masyarakat menengah ke bawah di Indonesia karena Pariwisata dianggap punya keunggulan mengingat mayoritas berada di sektor jasa. Selain itu, pariwisata merupakan komoditas yang paling berkelanjutan dan menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat. Tak hanya itu, tiap tahun performa pariwisata Indonesia terus meningkat.

No comments:

Post a Comment