Sunday, December 16, 2018

Kota Guimarães, Portugal

Pada tahun 1511 Bangsa Portugis merupakan bangsayang pertama kali datang ke Indonesia tepatnya di Malaka yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Pada sekitar 1540-1550 bangsa Portugis berhubungan dengan Gowa dan mulai membangun benteng-benteng di Flores. Tujuan bangsa Portugis pertama kali saat mendarat di Nusantar hanyalah untuk mencari sumber rempah-rempah untuk diperdagangkan dan juga usaha menyebarkan agama Katolik Roma di Nusantara.



Bangsa Portugis atau sekarang dikenal dengan Negara Portugal merupakan sebuah negara di Eropa bagian barat yang berbatasan dengan Spanyol di sebelah utara dan timur, dan juga berbatasan dengan Samudra Atlantik di sebelah barat.Portugal memiliki 18 Distrik dan 3 diantaranya yang terkenal adalah Lisbon (Ibu Kota Portugal), Porto dan Braga.



Distrik Braga atau bahasa Portugisnya Dstrito de Braga merupakan sebuah Distrik di Negara Portugal yang memiliki populasi ke-3 terbesar yaitu sebanyak 831.368 jiwa (pada tahun 2005) dan memiliki luas wilayah 2.673km2. Di dalam Distrik ini terdapat kota tua yang menarik untuk dikunjungi saat berlibur ke negara Portugal. Nama kota ini ialah Kota Guimarães.



Kota Guimarães memiliki kisah yang sangat menarik untuk diceritakan, mulai dari fokus wisata modernnya hingga pengaruh pembangunan negerinya di masa lalu, tidak diragukan lagi Kota Guimarães adalah kota yang menakjubkan untuk dijelajahi, dibaca, dan tersesat. Karena Kota Guimarães ini lah sebagai bukti lahirnya bangsa Portugis.

Kota Guimarães, merupakan kota yang terletak di sebelah utara Portugal dan terletak di barat laut semenanjung Iberia, yang selalu terkenal dengan sejarahnya. Untuk memahami sejarah kota itu sendiri, kita harus belajar tentang sejarah bangsa-bangsa atau kota-kota di sekitarnya. Kota itu sendiri didirikan selama Reconquista. Reconquista adalah perang berdarah panjang di Iberia antara penganut agama Islam di Selatan danpemgamut agama Kristen di Utara untuk menguasai semenanjung.
Kota ini didirikan oleh bangsawan Kristen,  Vímara Peres setelah menaklukkan dan mengamankan tanah sekitarnya, ia menamai kota itu dengan namanya sendiri Vimaranis.Selama berjalannya waktu yang  kemudian dikenal sebagai Guimarães. Vimara Peres meninggal di kota ini, dan putranya  mewarisi kekuasaannya menciptakan dinasti penguasa yang akan berlangsung hingga tahun 1071 ketika keturunan Vimara yang terakhir mati dalam pertempuran.
Setelah pertempuran ini, kota ini memperoleh seorang penguasa baru, seorang penguasa yang putranya pada akhirnya menciptakan negara baru dan menetapkan tahap pendirian untuk sebuah kerajaan global.

Di tahun 1128, raja pertama Portugal D.Afonso Henriques, sekarang menghitung Portucale, sedang bertarung dalam pertempuran yang menentukan di Guimarães. Dia menghadapi tentara ibunya, Countess Teresa, yang berusaha mengambil alih kendali atas tanahnya. Pertarungan panjang dan sulit tetapi Afonso menang, memperkuat kontrol atas tanahnya. Dia kemudian melanjutkan untuk menggunakan Guimarães sebagai tanah awal untuk invasi ke selatan muslim Iberia, penaklukan suksesnya dari wilayah-wilayah tersebut menyebabkan terciptanya Kerajaan Portugal dan Guimarães masih dianggap sebagai tempat kelahiran Portugal hingga hari ini.

Setelah kelahiran Portugal dan stabilisasi suksesnya sebagai kerajaan Eropa abad pertengahan, Guimarães menjadi kurang relevan dalam urusan internal, kota-kota Porto dan Lisbon menjadi menonjol dan mengambil sebagian besar investasi nasional. Kota ini sebagian besar masih utuh sampai era industri ketika kerajaan tertarik untuk merenovasi dan memperluas kota, kota itu menjadi perkotaan, beberapa dindingnya diturunkan untuk memberi ruang bagi ekspansi dan disinilah potensi sejati Guimarães, pariwisata, mulai menunjukkan.



Guimarães telah menempuh perjalanan panjang sejak berdirinya, namun, masa lalunya masih tetap menjadi inti jiwanya. Ini telah menjadi objek wisata yang sangat penting di Portugal dan itu karena tengara bersejarahnya. Ada dua yang menonjol di kota Guimarães. Pertama, patung D.Afonso Henriques, raja pertama Portugal. Patung ini sangat terkenal di Portugal, karena keberadaannya di mana-mana mulai dari poster propaganda hingga video pariwisata yang mempromosikan negara. Patung itu sendiri cukup besar dan terletak tepat di sebelah daya tarik utama di dalam kota yaitu, benteng Guimarães. Kastil guimarães adalah daya tarik abad ke abad di kota Guimarães, Kastil Guimarães ini unik karena keasrian tempat ini sungguh dilestarikannya dengan baik. Kastil ini cukup besar, memungkinkan wisatawan untuk melihat aspek kehidupan abad pertengahan sehari-hari serta logistik yang terlibat dalam mempertahankan seluruh kastil yang masih berfungsi. Beberapa perubahan dan renovasi tentu saja telah dilakukan,seperti kamar tertentu dimodifikasi untuk mengikuti desain kamar mandi modern dan komponen modern lainnya, namun, kastil tetap menjadi suar masa lalu dan itulah yang sangat unik tentangnya. Mengunjungi kastil itu terasa seperti mengunjungi tempat tidur bayi yang lama, kecuali bayi di sini adalah sebuah bangsa, sebuah negara berusia berabad-abad dengan banyak hal yang harus diberikan dan ditampilkan. Guimarães juga merupakan salah satu dari beberapa kota di Portugal yang sangat penting bagi para kolektor. Para enggemar sejarah yang memiliki hobi untuk mengkoleksi koin, mereka mengatakan bahwa Guimarães harus dikunjungi karena istananya adalah satu-satunya tempat di mana Anda dapat membeli 4 jenis koin yang merupakan peninggalan unik yang tersedia di Portugal.



Kota Guimarães (gi-ma-rayish ), masih memiliki desain dan vibes vintage yang dikarenakan keaslian gedung-gedung di kota ini masih tetap terjaga, terawat, rapih dan bersih di tengah kemajuan dunia modern yang disebabkan oleh pemerintahannya yang peduli akan budaya dan hasil karya leluhurnya menjadikan kota Guimarães sedemikan rupa ini dari dulu hingga sekarang. 

Castelo Guimarães, Aqui Naceu Portugal dan Gereja Nossa senhora do Carmo de Penha merupakan 3 bangunan-banguan tua yang paling terkenal dan paling wajib dikujungin saat berliburan ke Portugal dan ke kota Guimarães. Untuk berkunjung ke tempat-tempat tersebut akan dikenakan biaya sekitar 5 euro untuk satu tempatnya. Mobil dan kereta kabel merupakan dua sarana transportasi yang akan paling sering digunakan saat hendak berjalan-jalan mengelilingi kota Guimarães.

 Tidak hanya dihiasi oleh gedung-gedung tua, tetapi terdapat banyak sekali restaurant dan cafe di setiap sudut kota ini. Pengunjung bisa menikmati berbagai jenis makanan khas Portugal dan aroma kopi. Harga jual makanannya bervariasi, biasanya dibandrol dari harga 1 euro atau sekitar 17,000 rupiah.








Kota Guimarães telah dinyatakan sebagai pusat warisan dunia oleh UNESCO sebagai “World Heritage SIte” sejak tahun 2001 dan tidakla heran ataupun sulit untuk melihat mengapa kota ini dijadikan sebagai warisan dunia, pusat bersejarahnya sangat terpelihara dengan baik dan menunjukkan beberapa jenis konstruksi unik yang merinci evolusi teknik konstruksi sepanjang sejarah Portugal, bagaimanapun, ini tidak hanya mempengaruhi Portugal, mengingat Portugal adalah kerajaan global beberapa negara di seluruh dunia, terutama di Afrika dan Amerika, telah mengadopsi teknik konstruksi ini untuk bangunannya. Dengan pemikiran ini, kita dapat benar-benar mengklaim bahwa Guimarães lebih dari sekadar kota kecil di Portugal, ini adalah monumen dunia karena relevansinya internasional.

Tuesday, November 13, 2018

Wisata Literasi di Dunia dan di Indonesia


WISATA LITERASI DUNIA


Sebagai seorang Mahasiswa Sastra, hasil karya sastra layaknya puisi, novel, film dan lagu sepertinya sudah menjadi asupan untuk kita setiap hari. Tapi pasti tidak semua orang banyak yang tahu kapan Hari Aksara Sedunia dirayakan. Hari Aksara Sedunia atau Hari Literasi Sedunia diperingatkan pada tanggal 8 September sejak tahun 1966 dalm konferensi UNESCO tanggal 17 November 1965 di Iran dengan memiliki tujuan untuk mempromosikan keaksaraan (Literasi) sebagai alat untuk memberdayakan individu, komunitas dan Masyarakat.

Lantas, apa sih Literasi itu? National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai "Kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat." Definisi ini memaknai Literasi dari perspektif yang lebih kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.

Sementara menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pemahaman yang paling umum dari literasi adalah seperangkat keterampilan nyata -- khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis -- yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa memperolehnya.
UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, masyarakat. Karena sifatnya yang "multiple Effect" atau dapat memberikan efek untuk ranah yang sangat luas, kemampuan literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak, pertumbuhan penduduk, dan menjamin pembangunan berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta huruf, bagaimanapun, adalah hambatan untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yang digunakan untuk memperoleh literasi adalah melalui PENDIDIKAN.

Aduh, kalau sudah mendengar kata Pendidikan pasti enggak jauh-jauh mengarah ke sekolah deh. Eiitss, siapa bilang menimba ilmu literasi hanya bisa didapatkan di Sekolahan saja, dengan travelling ke sesuatu tempat juga dapat membantu kita untuk menambah pengetahuan literasi kok. Kegiatan ini disebut dengan Wisata Literasi. Wah apa tuh ya Wisata Literasi? Wisata Literasi adalah sebuah wisata dimana orang mengisi liburannya dengan kegiatan membaca dan menulis di luar rumah atau sesuatu tempat berbeda yang sedang dikunjungi (seperti saat pergi ke museum, taman kota, ke toko buku atau ke perpustakaan) dalam suasana bersenang-senang.
Kota Dublin, Ibu Kota dari negara Irlandia dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Literasi (City of Literature) di dunia sejak tahun 2010. Kota Literasi ini memang masih menjaga dengan baik sisa-sia peninggalan dari para penulis legendaris mereka baik dalam wujud berbagai tempat yang pernah disinggahi, ditinggali dan tempat yang pernah menjadi inspirasi para penulis. Beberapa penulis kini telah diabadikan sebagai monument dan patung yang ditempatkan dengan tempat-tempat yang berkaitan dengan penulis.
1.      Patung Oscar Wilde





Oscar Wilde seorang penulis novel, naskah drama dan puisi yang lahir di kota Dublin pada 16 Oktober 1854, patung beliau di tempatkan di Merrion Square Park pada tahun 1997. Patung ini menampakan Oscar Wilde yang sedang berada di atas batu sambal menghadap rumah kecilnya.

2.      Patung James Joyce
James Joyce yang lahir di Dublin pada 2 Februari 1884, adalah salah satu penulis Irlandia yang paling berpengaruh. Ia telah menerbitkan sebuah Novel Ulysses pada 2 Februari 1922 yang merupakan karyanya yang paling fenomenal. Kini sosoknya yang sedang berdiri sambal memegang tongkat telah diabadikan sebagai patung di North Earl Street.

3.      Patung Brendan Behan
Brendan Behan adalah seorang penulis puisi, naskah dan novel. Behan lahir di Dublin pada 9 Februari. Belaiu sering kali disebut sebaga penulis terbesar Irlandia sepanjang masa. Kini patung Brendan Behan berada di sebuah bangku di tepi Royal Canal dengan sosoknya yang sedang duduk di bangku sambal menatap patung seekor burung.

4.      Patung Patrick Kavanagh
Patrick Kavanagh adalah salah satu penulis ternama di abad ke-20, Novel Tarry Fllynn serta pusi on Ragland Road dan The Great Hunger adalah karya-karyanya yang terkenal. Ia lahir dari desar kecil Innisken, County Monaghan. Kini kita bias menjumpai patungnya yang sedang duduk menghadap kanal tenang di dekat pusat Kota Dublin karena, semasa hidupanya ia sering duduk disana untuk mengumpulkan inspirasi untuk karya-karyanya.

5.      Patung George Bernard Shaw
George Bernard Shaw merupakan penulis hebat dari Dublin yang lahir di Dublin pada 26 Juli 1856 adalah penulis novel dan naskah yang pernah meraih penghargaan Nobel di bidang sastra dan Academy Awards (Oscars) atas karya-karyanya. Kini patung George Bernard Shaw berada di pintu masuk National Gallery of Ireland di Dublin.

Kalau Kota Dublin di Negara Irlandia dinobatkan sebagai Kota Literasi oleh UNESCO, Negara Finlandia menyandang peringkat Literasi nomor satu di dunia. Selain terkenal dari dunia literasi, Finlandia memiliki tempat wisata yang wajib dikunjungi seperti
1.      Helsinki (Ibu Kota Negara Finlandia)
2.      Kepulauan Alad
berada diperbatasan Finlandia
3.      Northern Lights
4.      Oulu

5.      Hameenlinna

Tidak perlu jauh-jauh pergi ke Eropa untuk melakukan Wisata Literasi, kita masih dapat melakukannya di dalam negeri kita Indonesia. Wisata Literasi di Ibu Kota dapat kita jumpai di kota Jakarta Pusat yaitu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpunas RI) yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Perpusnas RI memiliki fasilitas yang menunjang untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia saat. Terdapat kleksi massif dengan total sekitar 921.203 judul buku dan 1,5 juta artikel berbentuk digital. Gedung ini terdiri atas 27 lantai yang hampir setiap lantainya disediakan ruang diskusi dan ruang audio visual serta fasilitas computer. Gedung ini memiliki total ketinggian 126,3 meter.
Menyadari bahwa kebutuhan informasi dan literasi dibutuhkan oleh semua orang tanpa terkecuali, Perpusnas RI juga menyediakan layanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Layanan yang dimaksud antara lain koleksi buku braille dan besi yang memudahkan para tunadaksa dalam membaca.
“Perpus ini merupakan layanan kemanusiaan yang paling fundamental, yang paling mendasar. Karena informasi merupakan hak dasar manusia yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa,” kata Syarif seperti dikutip goodnewsfromindonesia.id.


The World’s Most Literate Nations merilis daftar peringkat negara-negara dengan tingkat literasi tertinggi terhadap 60 negara di dunia.




Bisa kita lihat negara Finland berada di tingkat pertama diikuti oleh negara Norway dan 4 negara lainnya di Eropa hingga peringkat ke-6. Sedangkang negara Indonesia berada di peringkat ke-60 tepat dibawah peringkat negara Thailand.

Menurut pengamat sastra dan pengajar di Universitas Indonesia, Ibnu Wahyudi, ada beberapa faktor dan alasa mengapa budaya membaca di negara kita sangat rendah, yakni:

  • l  Sejak dini jarang diperkenalkan dengan buku.
  • l  Minimnya akses terhadap buku-buku.
  • l  Buku bukan merupakan prioritas saat belanja.
Ada juga penyebab lainnya:

  1. l  Minimnya teladan membaca dari figur publik.
  2. l  Lemahnya tradisi membaca di institusi pendidikan.
  3. l  Pengaruh screen culture di era digital.

       Dengan hal itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat dalam upaya membangkitkan Wisata Literasi di Indonesia, dengan cara;

  • ·         Gerakan Literasi Sekolah dari kemdikbud
  • ·         Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB)
  • ·         Taman Baca Masyarakat (TBM), Perpustakaan Desa, Perpustakaan Keliling di berbagai daerah.

Walau membaca terlihat seperti kegiatan yang sepele dan membosankan, tetapi banyak sekali hal positif yang didapatkan dari kegiatan membaca, berikut Manfaat Wisata Literasi:
·         Memperluas pengetahuan
·         bersenang-senang
·         Membangun sikap positif
·         menjernikah pikiran
·         mengatasi trauma
·         membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru
·         membantu memecahkan masalah
·         membangun cita-cita
·         Membangun keluarga Emas

Maka dari tu, sebagai generasi cemerlang bangsa Indonesia kita harus membangun bangsa kita dengan meningkatkan budaya mebaca melalu Wisata Literasi.



Sumber: