WISATA LITERASI DUNIA
Sebagai seorang Mahasiswa Sastra, hasil karya sastra layaknya puisi,
novel, film dan lagu sepertinya sudah menjadi asupan untuk kita setiap hari.
Tapi pasti tidak semua orang banyak yang tahu kapan Hari Aksara Sedunia
dirayakan. Hari Aksara Sedunia atau Hari Literasi Sedunia diperingatkan pada
tanggal 8 September sejak tahun 1966 dalm konferensi UNESCO tanggal 17 November
1965 di Iran dengan memiliki tujuan untuk mempromosikan keaksaraan (Literasi)
sebagai alat untuk memberdayakan individu, komunitas dan Masyarakat.
Lantas, apa sih Literasi itu? National
Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai "Kemampuan
individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah
pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan
masyarakat." Definisi ini memaknai Literasi dari perspektif yang lebih
kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi
tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.
Sementara menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna
literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks
nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pemahaman yang paling umum
dari literasi adalah seperangkat keterampilan nyata -- khususnya keterampilan
kognitif membaca dan menulis -- yang terlepas dari konteks di mana keterampilan
itu diperoleh dan dari siapa memperolehnya.
UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak
setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan
literasi dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga,
masyarakat. Karena sifatnya yang "multiple Effect" atau dapat
memberikan efek untuk ranah yang sangat luas, kemampuan literasi membantu
memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak, pertumbuhan penduduk,
dan menjamin pembangunan berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta huruf,
bagaimanapun, adalah hambatan untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Literasi memang tidak bisa
dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila
ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis. Jadi,
makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi
pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yang digunakan untuk
memperoleh literasi adalah melalui PENDIDIKAN.
Aduh, kalau sudah mendengar
kata “Pendidikan” pasti enggak jauh-jauh
mengarah ke sekolah deh. Eiitss, siapa bilang menimba ilmu literasi hanya bisa
didapatkan di Sekolahan saja, dengan travelling ke sesuatu tempat juga
dapat membantu kita untuk menambah pengetahuan literasi kok. Kegiatan ini
disebut dengan “Wisata Literasi”. Wah apa tuh ya Wisata Literasi? Wisata Literasi adalah sebuah
wisata dimana orang mengisi liburannya dengan kegiatan membaca dan menulis di
luar rumah atau sesuatu tempat berbeda yang sedang dikunjungi (seperti saat
pergi ke museum, taman kota, ke toko buku atau ke perpustakaan) dalam suasana
bersenang-senang.
Kota Dublin, Ibu Kota dari
negara Irlandia dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Literasi (City of
Literature) di dunia sejak tahun 2010. Kota Literasi ini memang masih menjaga
dengan baik sisa-sia peninggalan dari para penulis legendaris mereka baik dalam
wujud berbagai tempat yang pernah disinggahi, ditinggali dan tempat yang pernah
menjadi inspirasi para penulis. Beberapa penulis kini telah diabadikan sebagai
monument dan patung yang ditempatkan dengan tempat-tempat yang berkaitan dengan
penulis.
Oscar Wilde seorang penulis novel, naskah drama dan puisi yang lahir di
kota Dublin pada 16 Oktober 1854, patung beliau di tempatkan di Merrion Square
Park pada tahun 1997. Patung ini menampakan Oscar Wilde yang sedang berada di
atas batu sambal menghadap rumah kecilnya.
James Joyce yang lahir di Dublin pada 2 Februari 1884, adalah salah satu
penulis Irlandia yang paling berpengaruh. Ia telah menerbitkan sebuah Novel
Ulysses pada 2 Februari 1922 yang merupakan karyanya yang paling fenomenal.
Kini sosoknya yang sedang berdiri sambal memegang tongkat telah diabadikan
sebagai patung di North Earl Street.
Brendan Behan adalah seorang penulis puisi, naskah dan novel. Behan
lahir di Dublin pada 9 Februari. Belaiu sering kali disebut sebaga penulis terbesar
Irlandia sepanjang masa. Kini patung Brendan Behan berada di sebuah bangku di
tepi Royal Canal dengan sosoknya yang sedang duduk di bangku sambal menatap
patung seekor burung.
4.
Patung Patrick Kavanagh
Patrick Kavanagh adalah salah satu penulis ternama di abad ke-20, Novel
Tarry Fllynn serta pusi on Ragland Road dan The Great Hunger adalah
karya-karyanya yang terkenal. Ia lahir dari desar kecil Innisken, County
Monaghan. Kini kita bias menjumpai patungnya yang sedang duduk menghadap kanal
tenang di dekat pusat Kota Dublin karena, semasa hidupanya ia sering duduk
disana untuk mengumpulkan inspirasi untuk karya-karyanya.
5.
Patung George Bernard Shaw
George Bernard Shaw merupakan penulis hebat dari Dublin yang lahir di
Dublin pada 26 Juli 1856 adalah penulis novel dan naskah yang pernah meraih
penghargaan Nobel di bidang sastra dan Academy Awards (Oscars) atas
karya-karyanya. Kini patung George Bernard Shaw berada di pintu masuk National
Gallery of Ireland di Dublin.
Kalau Kota Dublin di Negara
Irlandia dinobatkan sebagai Kota Literasi oleh UNESCO, Negara Finlandia
menyandang peringkat Literasi nomor satu di dunia. Selain terkenal dari dunia
literasi, Finlandia memiliki tempat wisata yang wajib dikunjungi seperti
1.
Helsinki (Ibu Kota Negara
Finlandia)
berada diperbatasan Finlandia
Tidak perlu jauh-jauh pergi ke Eropa untuk melakukan Wisata
Literasi, kita masih dapat melakukannya di dalam negeri kita Indonesia. Wisata
Literasi di Ibu Kota dapat kita jumpai di kota Jakarta Pusat yaitu Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia (Perpunas RI) yang terletak di Jalan Medan Merdeka
Selatan.
Perpusnas RI memiliki fasilitas yang menunjang untuk
meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia saat. Terdapat kleksi massif
dengan total sekitar 921.203 judul buku dan 1,5 juta artikel berbentuk digital.
Gedung ini terdiri atas 27 lantai yang hampir setiap lantainya disediakan ruang
diskusi dan ruang audio visual serta fasilitas computer. Gedung ini memiliki
total ketinggian 126,3 meter.
Menyadari bahwa kebutuhan informasi dan literasi dibutuhkan oleh semua
orang tanpa terkecuali, Perpusnas RI juga menyediakan layanan untuk lansia dan
penyandang disabilitas. Layanan yang dimaksud antara lain koleksi buku braille
dan besi yang memudahkan para tunadaksa dalam membaca.
“Perpus ini merupakan layanan kemanusiaan yang paling fundamental, yang
paling mendasar. Karena informasi merupakan hak dasar manusia yang ditetapkan
dalam Konvensi Jenewa,” kata Syarif seperti dikutip goodnewsfromindonesia.id.
The World’s Most Literate Nations merilis daftar peringkat
negara-negara dengan tingkat literasi tertinggi terhadap 60 negara di dunia.
Bisa kita lihat
negara Finland berada di tingkat pertama diikuti oleh negara Norway dan 4
negara lainnya di Eropa hingga peringkat ke-6. Sedangkang negara Indonesia
berada di peringkat ke-60 tepat dibawah peringkat negara Thailand.
Menurut pengamat
sastra dan pengajar di Universitas Indonesia, Ibnu Wahyudi, ada beberapa faktor
dan alasa mengapa budaya membaca di negara kita sangat rendah, yakni:
- l Sejak dini jarang
diperkenalkan dengan buku.
- l Minimnya akses
terhadap buku-buku.
- l Buku bukan merupakan
prioritas saat belanja.
Ada juga penyebab lainnya:
- l Minimnya teladan membaca dari figur publik.
- l Lemahnya tradisi membaca di institusi pendidikan.
- l Pengaruh screen
culture di era digital.
Dengan
hal itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat
dalam upaya membangkitkan Wisata Literasi di Indonesia, dengan cara;
- ·
Gerakan Literasi Sekolah dari kemdikbud
- ·
Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB)
- ·
Taman Baca Masyarakat (TBM), Perpustakaan Desa,
Perpustakaan Keliling di berbagai daerah.
Walau membaca terlihat
seperti kegiatan yang sepele dan membosankan, tetapi banyak sekali hal positif
yang didapatkan dari kegiatan membaca, berikut Manfaat Wisata Literasi:
·
Memperluas pengetahuan
·
Membangun sikap positif
·
menjernikah pikiran
·
mengatasi trauma
·
membantu mendapatkan dan
mengingat informasi baru
·
membantu memecahkan masalah
·
Membangun keluarga Emas
Maka dari tu, sebagai
generasi cemerlang bangsa Indonesia kita harus membangun bangsa kita dengan
meningkatkan budaya mebaca melalu Wisata Literasi.
Sumber: