Monday, October 14, 2019

Perbandingan Jurnal Kewirausahaan di Bidang Kuliner

JURNAL 1
ROTI PENYET OLEN
(Perencanaan Pendirian Usaha Roti Penyet)
Valencia Tioriman (gluethio@gmail.com)
Yulizar Kasih (yulizar@stmie-mdp.ac.id)
Retno Budi Lestari (retno@stie-mdp.ac.id)
Program Studi Manajemen STIE MDP

Roti Penyet Olen merupakan suatu bisnis di bidang kuliner yang menawarkan roti atau kudapan yang di sajikan dengan cara yang berbeda yaitu bentuk dan tekstur roti yang telah di penyetkan. Ide ini berangkat dari pengalaman penulis sendiri pada saat mengolah roti, dimana ide tersebut original dan tidak mengikuti trend sehingga dapat berpeluang menjadi trendsetter. Varian produk di buat beragam dan di sertakan dengan berbagai promo yang menarik dan unik seperti adanya permainan dan promosi lain. Peluang pasar masih sangat terbuka dan berdasarkan alat analisis kelayakan yang di gunakan, rencana usaha ini memiliki prospek yang cukup baik dan layak untuk di implementasikan.

JURNAL 2
Kebab Tangu (Keripik Bakso Bercampur Talas Ungu) Camilan Tanpa Pewarna Yang Enak, Gurih Dan Bergizi
Nenti Diah Kusuma Prasetyaningrum, Santi Tri Rahayu, Biyanda Eninurkhayatun, Rani Kristina Putriosa Saragih, Annisa Septianita, S.A. Nugraheni
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Staf Pengajar Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Dewasa ini, banyak kita temui makanan yang kurang mempertimbangkan gizi dalam pembuatannya. Maka penulis dalam usulan Program Kreativitas Mahasiswa ini bertujuan membuat makanan yang enak, lezat, tetapi juga bergizi. Penulis membuat sebuah keripik bakso yang bahan dasarnya terbuat dari daging yang dipadukan dengan talas ungu yang tinggi akan karbohidrat. Penulis memilih bidang PMK kewirausahaan dengan membuat keripik ungu bakso talas dikarenakan yang pertama penulis ingin mendukung program pemerintah 50 juta wirausaha muda 2020 dan tidak ketinggalan target utama penulis adalah memperoleh keuntungan yang bias membantu biaya kuliah penulis. Pembuatan keripik bakso ini dimulai dengan pembuatan adonan bakso yang ditambah dengan talas, pengulenan adonan, lalu pemotongan menjadi keripik, penjemuran hingga penggorengan keripik bakso. Pengemasan keripik bakso ini penulis mengunakan plastik. Pemasarannya sendiri penulis bekerjasama dengan menyewa lahan di daerah dekat fakultas Undip Tembalang dan melalui internet kami juga akan mempromosikannya atau diselipkan di sela-sela kegiatan kemahasiswaan, seperti Kegiatan UKM dan seminar tentang kesehatan.

JURNAL 3
KEBAB BAKSO BAKAR: INOVASI KULINER KHAS KOTA MALANG MENJADI MODERN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KULINER BANGSA
Elvina Wulandari , Elok Zubaidah  
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
FTP Universitas Brawijaya Malang
Jl. Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi, Email: elvinawulan@ymail.com

Indonesia memiliki kuliner yang berasal dari berbagai wilayah, salah satunya Kota Malang yang memiliki kuliner khas bakso bakar. Seiring perkembangan jaman, masyarakat disibukkan dengan pekerjaan maupun pendidikan sehingga lebih menyukai makanan yang praktis dan cepat saji. Salah satu makanan cepat saji modern yang praktis dan mengandung gizi cukup lengkap adalah kebab. Oleh karena itu penulis bergagasan membuat bisnis inovasi kebab berisi nasi dengan kombinasi makanan khas Malang bakso bakar. Tujuan bisnis kuliner ini adalah melestarikan kuliner bangsa serta menginovasi makanan khas Kota Malang menjadi cepat saji, praktis, enak, bergizi, dan modern. Metode yang digunakan meliputi persiapan, pemantapan riset pasar dan formulasi produk, perancangan strategi pemasaran, serta sertifikasi produk dan analisis pangan. Hasil yang diperoleh yaitu Kebab Bakso Bakar telah turut melestarikan makanan khas Indonesia terutama Kota Malang dengan memiliki 2 outlet, 1 orang pegawai, mampu memperoleh omset sebesar Rp 5.835.000, serta tengah melakukan pendaftaran hak merek dan sertifikasi PIRT.

JURNAL 4
Strategi Pemasaran Produk Sosis Siap Makan (Studi Kasus: PT Primafood Internasional )
 Mohamad Emir Wibowo , Arief Daryanto , dan Amzul Rifin
Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor

Masalah yang dihadapkan produk cepat makan berupa sosis dari PT Primafood Internasional dengan merek Champ adalah kalah besaing dengan pesaing serta penjualan yang cenderung fluktuatif sepanjang tahun. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dirumuskan dari uraian latar belakang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan dalam pemasaran produk sosis siap makan, (2) Memformulasikan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pemasaran sosis siap makan pada pasar menyangkut produk, harga, promosi dan distribusi, (3) Merekomendasikan strategi terbaik dari beragam alternatif strategi yang dapat dirumuskan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah Rumusan alternatif strategi pemasaran yang didapatkan berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal adalah bekerjasama dengan partner, diferensiasi produk, promosi gabungan dengan grup Charoen Pokphand, serta promosi edukatif. Berdasarkan hasil SWOT-ANP didapatkan bahwa promosi edukasi merupakan prioritas strategi utama yang direkomendasikan.

JURNAL 5

SI DOEL (Donat Tiwoel): Inovasi Pengenalan dan Pengembangan Tiwul Sebagai Makanan Pokok Khas Yogyakarta
Althea Farina Atmaja, Adha Priyawan, Nadya Fardani, Radinda Bian Zaqina, Mita Kusumaningrum, dan Himawan Tri Bayu Murti Petrus
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Doel (Doenat Tiwoel) adalah Tiwul inovasi produk olahan dalam bentuk donat dengan rasa yang berbeda dengan harga Rp2000,00. Tiwul dipilih sebagai bahan mentah bahan karena memiliki karbohidrat yang lebih tinggi konten dari beras, dan aman untuk orang dengan diabetes (Verawati dkk, 2011). Sayangnya Tiwul masih belum disukai oleh masyarakat, di mana Tiwul saat ini sulit ditemukan.
Karena itu, Doel akan memperkenalkan kembali Tiwul kepada masyarakat. Proses produksi Si Doel terdiri dari tiga fase: persiapan, penjualan, dan evaluasi sertifikasi. Doel produk dikemas dalam bungkus plastik dan juga menempelkan emas bertali dan kertas yang diisi merek, fakta Tiwul, dan jumlah kalori untuk menarik Doel dan bisa mendidik konsumen. Distribusi Doel adalah toko-toko kecil, kafetaria kampus, dan khusus memesan dari siswa dan umum konsumen. Bisnis ini akan berlanjut, untuk bukti, pada bulan Agustus, Doel telah membuat perjanjian dengan pemilik gerobak makanan dan toko makanan.